type=’html’>
19 Nov
type=’html’>
13 Nov
type=’html’>Sebuah bentang daratan atau lanskap kuno yang telah lama tenggelam di Samudera Atlantik Utara ditemukan oleh sejumlah ilmuwan.
Para peneliti telah menemukan daratan yang hilang sekitar 56 juta tahun lalu, lewat analisa data yang dikumpulkan untuk beberapa perusahaan minyak, bertekhnologi canggih echo-sounding. Merekapun menyamakannya temuan ini dengan mitos kota hilang Atlantis, Lanskap pada kedalaman 1,2 mil tersebut terletak di Atlantik Utara sebelah barat kepulauan Orkney-Shetland dengan puncak yang dulu milik delapan gunung dan sungai-sungai besar.
Para ilmuwan mampu mengkonstruksi citra 3D dari lanskap yang tenggelam di Samudera Atlantik Utara dengan mengukur gema dari gelombang suara bawah air saat mereka menyentuh tipe lahan berbeda. |
Lahan itu kemungkinan dulu berada 0,6 mil diatas permukaan laut dan bergabung dengan apa yang kini disebut Skotlandia, atau bahkan mungkin telah terbentang jauh hingga ke Norwegia, ujar para ilmuwan.
Dilansir Daily Mail (11/7), peneliti Nicky White dari Universitas Cambridge mengatakan, “Kelihatannya sangat mirip suatu peta dari negeri yang sedikit daratan.”
“Hal ini seperti sebuah fosil lanskap kuno yang telah bertahan hingga 1,2 mil di bawah dasar lautan.”
Temuan ini bermula dari kumpulan data sebuah perusahaan kontraktor yang biasanya meneliti wilayah gempa.
Suatu tekhnik dari sebuah tekhnologi tinggi echo-sounding disebarkan, yang kemudian melepas udara bertekanan tinggi di bawah air—hal ini menghasilkan gelombang suara yang bergerak melalui sedimen di dasar lautan.
Sebuah gema atau echo akan timbul kembali setiap kali gelombang ini mengalami perubahan pada medan yang dilalui.
Gema ini kemudian dijemput oleh mikrofon yang tergantung di dalam air dari sebuah kapal pada permukaan laut.
Dengan demikian para ilmuwan dapat mengkonstruksi citra 3D dari lahan yang berada di bawahnya pada saat mana mereka menyadari bahwa mereka memiliki bukti dari lanskap terpendam itu.
Bukti bahwa lahan ini pernah dihuni dikumpulkan lewat sampel inti–diambil dari batu karang bawah laut—yang mengungkapkan bahwa benda ini merupakan serbuk sari dan batubara.
Di tempat berbeda para ilmuwan Cambridge menemukan fosil-fosil kecil, yang membuktikan bahwa lanskap ini pernah menjadi lingkungan laut.
Mereka meyakini bahwa lanskap ini muncul dan tenggelam dalam 2,5 juta tahun karena Plum Islandia—sebuah aliran material yang melewati mantel bumi di bawah Samudera Atlantik Utara.
Fungsinya membawa magma panas dari dalam bumi hingga hanya dibawah permukaan, di mana riak itu keluar.
Dr. White mengatakan, lanskap itu kemungkinan telah disapu di bawah Lautan Atlantik selama terjadinya gelombang magma.
Ia mengklaim telah menemukan dua lanskap bawah air lebih baru, yang keduanya disebabkan oleh fenomena serupa.
Riset ini diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience.
8 Nov
type=’html’>
Sejak tahun 1998 hingga 2007, sudah tiga orang lenyap dan tenggelam secara mendadak di Great River, sungai yang melintang di perbatasan antara Nepal dan India utara.
Kasus-kasus itu memicu Jeremy Wade, seorang ahli biolog asal Inggris untuk mengamati apa yang ada di dalam sungai tersebut. Pasalnya, serangan hanya terjadi di kawasan tertentu, sepanjang sekitar 6 sampai 8 kilometer. Kawasan itu, menurut keterangan penduduk, merupakan kawasan di mana mereka biasa melarungkan jasad saudara-saudara mereka yang telah meninggal setelah dibakar.
Setelah meneliti menggunakan alat pengukur kedalaman, ia memastikan tidak ada lubang ditemukan, artinya serangan tidak diakibatkan oleh turbulensi yang terjadi di air.
Benar saja, tak lama setelah itu, dari jarak sekitar 1 kilometer dari serangan terakhir, seekor kerbau yang sedang minum di sungai yang hanya memiliki kedalaman 1 meter diserang dan diseret oleh sesuatu dari dalam air.
Dalam penelitian bawah air, Wade menemukan goonch catfish, serupa ikan lele yang memiliki panjang satu meter. Namun ikan itu gagal ditangkap. Penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok goonch dan enam di antaranya berukuran sebesar manusia.
Setelah gagal menangkap ikan itu dengan alat pemancing, Wade coba memancing pemunculan ikan itu menggunakan seonggok kayu bakar dan disusun seolah-olah merupakan bekas kremasi jasad orang meninggal. Ternyata sukses.
Seekor goonch catfish berukuran panjang 1,8 meter dan berbobot 75,5 kilogram, atau 3 kali lebih berat dibanding goonch lainnya berhasil ditangkap. Ikan ini diperkirakan cukup besar dan kuat untuk memakan seorang anak kecil, namun tak cukup besar untuk menyeret dan menyantap seekor kerbau.
Dari keterangan penduduk, Wade menyimpulkan bahwa “ikan lele” atau goonch catfish itu telah bermutasi menjadi berselera terhadap daging manusia. Ikan juga tumbuh menjadi raksasa setelah terus mengonsumsi daging setengah matang sisa-sisa jasad manusia yang dilarungkan dan tenggelam di dasar sungai.
7 Nov
type=’html’>Ilmuwan Brazil menemukan eksistensi sungai bawah tanah yang mengalir sepanjang 6.000 kilometer. Uniknya, sungai ini mengalir di bawah Sungai Amazon.
Keberadaan sungai itu ditemukan berkat proyek penelitian yang dilakukan di 241 sumur milik perusahaan minyak, Petrobras, yang menggali wilayah Amazon pada tahun 1970-an hingga 1980-an, untuk mencari potensi kandungan minyak mentah.
Sungai Amazon via satelit ( NASA) |
Sungai bawah tanah itu mengalir di kedalaman 4.000 meter dengan aliran yang yang sama dengan Amazon. Jika dikalkulasi, sungai bawah tanah itu mengalirkan 3.000 meter kubik air tiap detiknya.
Atau dengan kata lain, aliran sungai itu hanya 3 persen dari aliran Amazon yang berhulu di hutan Peru dan bermuara ke Atlantik di utara Brazil. Dengan panjang 6.800 kilometer, Amazon dinobatkan menjadi sungai terpanjang di dunia.
Para ilmuwan menamakan sungai itu, Hamza, sebagai bentuk penghormatan bagi ilmuwan asal India, Valiya Mannathal Hamza, yang mendedikasikan hidupnya mempelajari wilayah Amazon selama lebih dari empat dekade, sekaligus ketua tim peneliti.
Indikasi keberadaan sungai tersebut dipresentasikan sendiri oleh Valiya Hamza dari Observatorium Nasional, Brazil. Menurut dia, “informasi termal” yang dimiliki Petrobas memungkinkan tim peneliti mengidentifikasi pergerakan sungai bawah tanah.
Temuan itu dipresentasikan minggu lalu di Rio de Janeiro dalam sebuah pertemuan yang dihelat Brazilian Geophysical Society.
Hamza menambahkan, sungai bawah tanah mengalir dari barat ke timur berarti, hutan hujan Amazon punya dia sistem drainase, Sungai Amazon dan Sungai Hamza.
Hamzah menekankan bahwa hasil studi ini baru kesimpulan awal. Timnya berharap akan mengkonfirmasi aliran bawah tanah pada akhir 2014. Namun, dia menolak berkomentar soal dampak ekonomi dan lingkungan dari sungai bawah tanah di hutan hujan Amazon.
( Sumber: http://teknologi.vivanews.com/news/read/243420-sungai-mengalir-tepat-di-bawah-sungai-amazon )
3 Nov
type=’html’>
Koranmaya 23 Oct, 2011
—
Source: http://www.shevenone.info/2011/10/fenomena-luar-biasa-pasang-surut-sungai.html
30 Okt
type=’html’>
Kota misterius itu muncul di langit Cina Timur setelah hujan deras. Saat itu, kondisi lembab menutupi Sungai Xin’an.
Kota misterius itu terlihat seperti pemandangan kota lainnya. Tampak gedung pencakar langit, beberapa gunung dan sedikit pohon-pohon.
Pemandangan itu terlihat oleh warga di Kota Huanshan. Muncul beragam spekulasi dari mereka, diantaranya menganggap tempat itu merupakan ‘pusara’ dari ‘peradaban yang hilang’.
“Ini benar-benar luar biasa, terlihat seperti sebuah adegan di film, di negeri dongeng,” kata seorang warga kepada saluran berita Inggris, ITN sebagaimana dimuat laman foxnews.com, 27 Juni 2011.
Namun, semua itu ternyata tak nyata alias fatamorgana. Para ilmuwan telah membatalkan teori ‘pusara’ dan ‘peradaban yang hilang’.
Para ahli percaya pemandangan itu mungkin hanya sebuah fatamorgana yang disebabkan ketika kelembaban di udara yang menjadi lebih hangat dari suhu air di bawahnya.
Ketika sinar matahari melewati udara dingin ke udara hangat, cahaya itu dibiaskan atau belokan. Sehingga menciptakan sebuah bayangan di udara yang terlihat mirip dengan sebuah bayangan di air.
Refleksi itu merupakan pemandangan umum bagi banyak wisatawan yang berkunjung di daerah basah.
30 Sep
type=’html’>
Pekerjaan yang dilakukan seorang nelayan di China ini barangkali paling aneh di dunia. Wei Xinpeng, nama pria itu, biasa berburu mayat di Sungai Kuning. Wei, seperti diungkapkan oleh laman BBC, kerap memulai harinya dengan nongkrong sambil merokok di tepi sungai. Matanya mengamati air Sungai Kuning yang keruh. Dia yakin, sungai itu pasti selalu menyimpan mayat manusia, entah korban kecelakaan, dibunuh, atau pun bunuh diri.
Lelaki 55 tahun itu seperti hapal aliran sungai, dan dia jeli melihat ke mana arus membawa mayat-mayat yang tenggelam di sungai itu. Biasanya, Wei mendayung perahunya ke dekat satu jembatan kecil di hilir. Di sana, biasanya mayat “parkir” sebentar, karena tersangkut di celah besi jembatan. Dalam tujuh tahun terakhir, mencari mayat kini adalah kegiatan rutin Wei. Dia menjual temuannya itu ke kerabat mayat bersangkutan. “Saya memberi penghargaan kepada si mayat,” ujarnya seperti dilansir dari laman BBC, Senin 22 November 2010.
Wei mengaku telah mengumpulkan sebanyak 500 mayat dari dasar sungai. “Orang-orang ini mati dengan cara mengenaskan,” ujar Wei. Dia mengumpulkan mayat temuannya itu di satu teluk kecil yang tak tersentuh arus. Mayat-mayat beragam bentuk itu ditumpuk di sana. BBC melaporkan, di teluk kecil itu ada empat mayat yang tubuhnya telah kaku, dengan kepala tertelungkup ke bawah. Setiap kali berhasil menangguk mayat, Wei mengumumkannya di koran lokal. Dia menyebut ciri fisik mayat itu, sehingga kerabat yang bersangkutan dapat segera mengenalinya. Biasanya, kerabat si mayat akan menelepon Wei, dan meminta diantarkan ke tempat dia menyimpannya.
Wei membawa kerabat si mayat ke teluk kecil itu. Dia memasang sedikit tarif untuk jasa membalikkan tubuh si mayat agar wajahnya dapat terlihat. Jika kerabat mayat ingin membawanya pulang, maka mereka harus membayar uang tebusan sebesar lebih dari US$500, atau sekitar Rp. 4,4 juta. Wei mengatakan, selama ini dia telah menjual sekitar 40 mayat. Tapi terkadang, keluarga mayat enggan membayar, dan pulang tanpa membawa jenazah yang ditemukan Wei. “Satu kali orang tua mencari anaknya. Mereka melihat sebentar, lalu pergi tanpa berkata apa-apa. Mereka tak membawanya pulang,” ujar Wei.
Jika sudah begini, Wei terpaksa harus menguburkan mayatnya secara pantas. Soalnya, pemerintah akan membiarkan mayat temuannya membusuk tanpa melakukan apapun. Wei mengatakan apa yang dia lakukan bukan semata-mata karena uang, tapi karena alasan lebih pribadi. Dia pun berkisah. Pekerjaan ini, kata Wei, bermula dari usahanya untuk mencari anaknya sendiri, yang tenggelam di Sungai Kuning. “Anak saya tenggelam di sungai ini dan saya tidak dapat menemukan mayatnya. Sangat menyakitkan. Itu sebabnya saya melakukan pekerjaan ini,” ujar Wei. Putra Wei sampai sekarang belum ditemukan.
7 Sep
Berdasarkan laporan National Observatory Brasil (BNO)yang dikutip Daily Mail, Minggu (28/8/2011), sungai yang terletak sekira 3 kilometer di bawah Amazon itu memiliki panjang lebih mendekati 6.000 kilometer, atau nyaris sepanjang Amazon itu sendiri (6.800 kilometer).
Menurut Dr Valiya Hamza dari BNO, penemuan sungai bawah tanah ini mencuat berkat studi tentang variasi temperatur pada 241 sumur minyak tidak aktif yang digali pada kurun 1970 hingga 1980 oleh perusahaan minyak negara, Petrobras.
Informasi itu memungkinkan tim peneliti yang dipimpin Dr Hamza mengidentifikasi pergerakan air pada sekira 3 kilometer di bawah Sungai Amazon. Penemuan ini sendiri dipresentasikan oleh Hamza pada pertemuan Brazilian Geophysical Society di Rio de Janeiro, pekan lalu.
Kabarnya, sungai itu nantinya akan dinamakan Hamza, demi menghormati ilmuwan yang mengepalai penelitian yang memungkinkan ditemukannya sungai tersebut.
Dr Hamza menegaskan bahwa studi tentang sungai bawah tanah ini masih dalam tahap awal, namun dia meyakini hasil penelitian itu sudah bisa dinikmati pada akhir 2014.
Meski demikian, Dr Hamza menolak mengomentari pertanyaan tentang dampak lingkungan maupun ekonomis keberadaan sungai ini. [okezone/ris]
28 Agu
Mulai tanggal 12 November 2009, resmi sudah Julia Perez menjadi Duta Kondom Indonesia. Kepedulian dan tingkat pengetahuan tentang seks menjadi alasan mengapa Julia Perez dipilih menjadi Duta Kondom.
Pengetahuan seks Julia Perez didapat secara otodidak, malah sejak usia 17 tahun, Jupe begitu biasa dia disapa sudah mengkoleksi dildo.
Apa benar mengkoleksi ratusan dildo? Kok memilih koleksi Dildo kenapa bukan yang lain seperti perhiasan misalnya?
Ya, saya mengkoleksi dildo. Jumlahnya sudah tidak terhitung. Ratusan kali. Saya mengkoleksi dari umur 17 tahun. Pertama kali belinya di Singapura, waktu beli sempat ngakak dan bingung. Ini benda kok aneh yah, dan dipajang bebas lagi. Pas aku usia 18 tahun, pergi meninggalkan Indonesia, aku jadi kenal banyak dild0, pelan-pelan aku koleksi.
Berarti punya banyak macam koleksi dildo, dari negara mana saja?
Banyak. Malah waktu aku tinggal di Eropa rajin beli. Setiap aku mampir ke Sex Shop aku beli dildo. Bentuknya macam-macam dan unik. Tiap negara punya ciri sendiri.
Ada cerita unik dari koleksi ini?
Ada, beberapa temanku bingung dan heran, dikir aku ini maniak seks karena mengkoleksi dildo. Padahal aku koleksi hanya karena bentuknya yang unik aja. Pernah ada yang melihat dildo dari Afrika sampai bingung dan bilang, elo koleksi beginian nggak niat makai kan. Hahahahahaha
Ada keinginan ingin pakai dildo?
Nggak pernah. Ngapain pakai benda begituan kalau masih bisa merasakan yang aslinya.Hehehe
Punya koleksi dildo favorit?
Ada beberapa. Khususnya yang dari negara Eropa. Buatannya halus dan ngeliatnya seperti cita rasa seni saja. Ngeliat benda begituan jangan ngeres dong…kan bukan untuk dipakai!.
Sebagai duta kondom, ada rencana akan pakai koleksi dildonya sebagai alat peraga?
Belum tahu. Aku lihat sikon dulu. Soalnya promosi kondom itu bukan pekerjaan yang mudah. Jangankan memperlihatkan dildo, memberitahu jenis kondom ajah gue di demo, apalagi bawa barang begituan.